Bali (part 1)

Hai semuanya!
Kali ini saya galau. Nggak bisa move on :(( jadi gini ya rasanya yang orang-orang bilang gagal move on? Gak boong, gue gak bisa move on dari liburan T^T padahal ini tanggal 25.... Terus... seminggu lagi... Tanggal 1 September... Masuk... Mulai kuliah lagi......

Sebenernya gue gak boleh ngeluh siih, udah susah-susah masuk sini kok malah ngeluh. Nggak kok, nggak ngeluh. Ini tuh cuma gara-gara liburan kemarin sangat berkesan :")) kesannya masih terbawa sampai sekarang. Sekarang yang akan ditulis disini mungkin nggak ada seberapanya dari yang gue rasakan, dan dengan gue menulis disini, gue pingin berbagi dan menjaga kesan itu tetap ada sepanjang hayat. Maklum namanya manusia kan gampang lupa :)) seperti biasa kisah ini akan berlangsung dengan gambar-gambar.

Cerita ini udah pernah gue post di ask fm dalam versi singkat, kali ini pengen coba tulis se-detail detailnya.

29 Juli 2014

Diawali dengan lebaran seperti biasa di Purwakarta (rumah Emak dan Abah (nenek kakek)). Sedih memang tahun ini kakek udah nggak ada, tapi itu nggak menyurutkan kebahagiaan kami merayakan kemenangan. Bahkan kami sekeluarga mengenakan pakaian yang dijahit dari bahan yang sama.

Papah, aku, Bening, Mamah, Emak, Pudan, Wa Enung, Teh Shofy (sepupu), De Nia (sepupu), Wa Surya

Setelah suasana lebaran mulai lewat, kami semua yang ada di foto itu kecuali Wa Surya langsung cawww ke Bali. Ke bandara dulu deng. Kami udah berangkat dari jam 12 siang, padahal flight jam setengah 8 malam -,-" Jadi, kami punya banyak waktu di bandaraa. Gue pun berfoto-foto bersama dede-dede yang gak bisa difoto bareng~

Candid yang cute sekali oleh Shofy

Lagi-lagi taken by Shofy, dia memang berbakat
Di bandara emang gak ada apa-apa. Tapi kebersamaan dengan keluarga besar bikin rasa bosan itu hilang. Ngobrol sama Emak, Uwa, Sepupu-sepupu. Selain itu, pemandangannya juga oke. Banyak orang-orang dari negeri lain yang dandanannya asing. Banyak juga yang stylish dan menginspirasi "kapan-kapan mau coba kayak gitu ah pake bajunya". Ada juga bule ganteng!! Emm sebenernya bule biasanya bukan tipeku sih. Tapi yang kali ini berbeda, dia mirip seseorang yang.. yang apa ya? Yang nggak biasa deh, pokoknya dia mengingatkanku akan dirinya (ceileh jiji). Maaf fotonya nggak bisa dipajang disini, soalnya kan itu kriminal nyebar nyebar foto orang tanpa izin, huahahaha (alesan).

Setelah jam penungguan yang lama, akhirnya waktunya kita untuk berangkat! Entahlah rasanya excited, padahal ini bukan pertama kalinya naik pesawat dan bukan pertama kalinya ke Bali. Apa mungkin karena  aku merasa lebih "senior" beberapa anggota keluargaku yang baru pertama kali naik pesawat ya? Rasanya seneng aja gitu mengajak mereka mencicipi pengalaman baru :)) Singkatnya, pesawat pun terbang, mendarat, dan kami pun sampai di Bali. Agak nggak biasa sama jamnya yang lebih cepet 1 jam. Yaelah padahal baru aja 1 jam, gimana temen-temen yang di luar negeri ya. Karena capek, begitu sampai kami langsung ke hotel dan bobo.

_____________________________________________________________________

30 Juli 2014

Keesokan harinya, kami semua bangun pagi banget dengan semangat! Nggak terasa ngantuk meskipun kemarin sampainya udah malem. Kami semua langsung jalan-jalan sekitar hotel dan menuju....... PANTAI

Pantaaaaaai OMG, don't you know how long I've been craving for this??? Seneng banget akhirnya bisa ke pantai! Aah pantai, suaranya, udaranya, ngangenin banget. Pinginnya sih lebih lama lagi di pantai itu, tapi kami udah punya rencana buat menghabiskan hari. So, better not late! ;)

Sinar mentari pagi di Bali
Kami berangkat pake mobil yang emang disewa buat tour. Bagitu keluar dari hotel menuju kota, gue langsung bisa merasakan perbedaan tanah Bali dengan tanah asalku. Ukiran-ukiran dan kerajinan patung dimana-mana. Bahkan mereka mengukir atap rumah mereka, ukiran khas Bali, kalian pasti tau lah yaaa. Jalanan kecil-kecil, nggak banyak jalan gede kayak jalan Pajajaran. Setiap rumah punya satu pura untuk mereka meletakkan sesaji dan mungkin berdoa. Gue lumayan sering melihat warga Bali sedang meletakkan sesajinya di sudut (tengah) jalanan atau rumah dan tokonya. Gue perhatiin, setiap kali meletakkan sesaji, mereka memakai baju adat mereka. Baju cewenya mirip kebaya Sunda sih kalo gue liat, cuma mereka pake selendang yang diiket di pinggang. Hopelessly elegant :D Selain busana adatnya, raut muka para wanita Bali pun eksotis. They have very tanned skin and mysterious eyes' glance. Mostly have beautiful long hair.

Hal lain yang menarik perhatian gue adalah bangunan sekolah dan para muridnya di Bali. Bangunan sekolah di Bali sama sekali nggak kayak sekolah yang biasanya gue liat, Itu lebih kayak... rumah orang Bali? ._. lagi-lagi penuh ukiran indah yang meliuk-liuk. Murid-muridnya berdandan sederhana, rambut diikat seragam untuk yang perempuan. Murid SD yang waktu itu gue liat sih pake bawahan warna biru kayak SMP. Aku nggak pernah liat anak-anak yang pergi main sambil masih pake seragam. Beda banget deh sama disini. Tapi ini sih gue mengatakan cuma sesuai dengan apa yang gue liat ketika itu di tempat itu. Gue belom keliling pulau Bali dan mencari data akurat kok, jadi ini mah murni dari sedikit hal yang gue liat itu aja yaa hahaha~

Bahkan ada sesaji di dalam mobil

Toko patung dan ukiran begini bukan hal aneh di Bali
1st Destination : Pantai dan Pura Tanah Lot

Pantai Tanah Lot itu kayak tempat wajib dikunjungi kalau ke Bali. Memang tempatnya indah, tapi menurutku pribadi kayak gak begitu unik. Cuma ada pantai, pura dan tempat beli cinderamata banyak banget. Parahnya, waktu disana juga gue jadi rada badmood. Ditambah capek gara-gara tangganya bejibun aduhai dan rameeee banget sama pengunjung. Jadi ya udah disana gue cuma foto-foto aja. Untungnya begitu pulang, gue dibeliin Magnum Pink, jadinya gak ngambek lagi deeeh :3

Shofy dan Bening, belum menempel

Di tengah laut itu ada pura, sayangnya waktu itu lagi pasang jadi gak bisa kesana

Emak: "Follow me, angels!" Shofy, Sonia, Mamah: "Yes, Charlie~"
 2nd Destination : Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana

Tujuan kami selanjutnya adalah taman budaya GWK! Ini baru gue bahagia, soalnya belom pernah kesanaa. Perjalanannya lumayan lama dan menanjak ke atas. Di perjalanan gue nyari-nyari hal yang gak biasa biar nggak bosen. Eeeh ternyata kami lewat daerah Universitas Udayana! wiiih, gedungnya keren-keren booo!

Gedung Rektorat Univ. Udayana
 Setelah macet-macetan mendaki (berasa ke puncak), akhirnya kami sampai juga di GWK! Yaaaaaay!!
Gerbang euy, gerbang :3
Jadi, GWK tuh sebenernya masih dalam pembangunan. Disana ada patung Garuda dan Wisnu yang masih terpisah. Nanti kalau udah jadi, Garuda dan Wisnu tuh bakal disatuin. Garuda Wisnu Kencana sendiri diangkat dari legenda Bali. Gitu loh... Itu kata papah gue btw, kalo salah ya maap wakakak. Ya udah, yang penting mah gue foto disana. Garudanya cute, Wisnunya hot, omagaaah. Ototnya badai, sixpacks lagi.... *drolling. Eh maap salah fokus.

Di GWK ini, aura kami semua terasa lebih positif. Nggak ada yang bosen ataupun ngambek, soalnya tanpa diduga ternyata tamannya seru. Ada tempat makan, ada photobooth jugaa. Dan yang the best, ada penyawaan Segway buat dibawa keliling muter GWK! >.< Btw segway tuh kayak skuter rodanya dua gitu. Gue pun nggak menyia-nyiakan kesempatan. Harus coba segwaaay!! *semangat

Depan patung Garuda~ Maap gaya

Keluarga kecilku dan Wisnu :)

aku dan mamah

mamah dan papah yang menghayati berlebihan

Lihat tampang bahagia gue diatas segway
 Pengalaman di GWK ini salah satu pengalaman yang menyenangkan dan sangat menguras energi. Karena itu, beres keliling GWK kami balik dulu ke hotel buat sekedar istirahat bentar dan nanti berangkat lagi ke tujuan berikutnya.

3rd Destination : Pantai Jimbaran

Kalau denger kata "Jimbaran", gue sih selalu kebayangnya sunset dan makan malam romantis. Begitulah, gue rasa malam ini akan jadi malam yang romantis. Sunset dan makan malam di atas pasir yang hangat :") sayang sekali Emak dan Pudan kecapekan, jadi mereka memutuskan tinggal di hotel aja dan nitip KFC buat makan malam ._.

Gak bohong, emang indah banget

Suasana Jimbaran menjelang sunset

Suasana Jimbaran di ketika matahari sudah tenggelam
Sepanjang sore sampai malam ini, kami cuma duduk tanpa alas kaki dan menikmati hembusan angin pantai yang berbisik "makanlah yang banyak". Bisikannya itu ampuh D": dia mempengaruhi gue untuk menghabiskan semua yang ada di meja sampai kekenyangan. Oh by the way, hipotesis gue bahwa makan di Jimbaran itu romantis adalah salah. Gimana bisa romantis kalo perjuangan makan kepiting dan lobsternya sangat nyata dan belepotan dimana-mana?? :"""))

Okay, yang penting sih puas. Kami pun pulang ke hotel setelah membayar. Tidak lupa beli KFC untuk Emak dan Pudan. Gue sangat puas hari ini, memang baru hari pertama, tapi serunya udah kerasa! Gue pun tidur dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan ini esok.. :)

bersambung........

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Yogyakarta

Rumah Kita (lagi)

Kompas Raja