What a Miracle!

Selamat sore yang cerah H-1 DK 2 pertama. Sebelum menyelesaikan logbook, pengen nge-blog dulu. Satu hari ini bisa dibilang hari ter-beruntung gue selama perkuliahan karena tadi pagi terjadi sesuatu yang sangat luar biasa..

07.12 - baru bangun. Literally baru membuka mata! You know what? Hari ini gue harus sampai Salemba jam 8! Gue udah kalut sekali, how can I make it? Gimana bisa dalam 48 menit kedepan gue udah duduk di kursi dalam lab. konservasi gigi di lantai 3? Begitu bangun langsung riweuh segala-galanya, ganti baju, ambil tas, ambil toolbox dll. Dengan badan nggak kena air sedikitpun, langsung keluar dan kunci pintu. Gue lari, literally selari-larinya sampai ke stasiun. Sampai nggak sempet salam sama kakek penjaga kosan gue, gue ngacir aja cuma teriak "maaf pak, saya terlambat!!!" tanpa liat dia ada dimana.

07.22 - itu waktu tercepat gue bisa sampai ke stasiun Pocin. Gue langsung jalan cepet ke tempat gerbong belakang bakal berhenti. Kebetulan kereta yang akan datang selanjutnya adalah tujuan Tanah Abang-Jatinegara. Mau nggak mau kan harus naik yang ini dong meskipun turun di Manggarai, karena kalau nunggu Jakarta Kota makin kebuang waktu. Muncul lagi kegalauan gue, gimana gue bisa dapet tempat di kereta yang kau tahuuu, setiap pagi isinya udah kayak sarden. Gue sudah bertekad, gue harus bisa masuk. Kalo nggak, lebih baik hari ini gue nggak kuliah. Tapi, mengingat apa materi hari ini, gue merasa rugi besar kalo nggak ikut. Kereta pun berhenti dengan pintu tepat di depan gue. Begitu pintu terbuka, gue bisa melihat betapa sumpeknya di dalam sana. Gue ikut berebut masuk dengan orang-orang, dan hampir gagal. Gue pun memulai tampang melas "mbak, tolong mbak, saya terlambat.." kira-kira begitulah. HAHAHA kasian ya gue :'( Dengan mengucapkan itu, para penumpang pun langsung aktif memegangi gue biar nggak jatuh lagi ke lubang pintu di belakang gue yang masih menganga lebar. Mereka juga bilang "jangan nyender dulu, mbak!" sejujurnya, gue kadang seneng naik kereta karena kagum dengan solidaritas penumpangnya yang saling mengerti nasib sesama. Karena merekalah gue bisa berhasil masuk ke dalam kereta yang penuhnya gila seperti itu, makasih para mbak-mbak :')

07.53 - gue berlomba lari ke pintu keluar stasiun Manggarai bersama beberapa orang. Lagi-lagi pertanyaan yang sama. Gimana caranya gue bisa sampai lab. konservasi gigi dalam 7 menit? Gue pun memilih naik ojek dan segera menghampiri tukang ojek terdekat. "30.000 mbak" tidak gue protes, yang penting gue bisa sampai dalam 7 menit. Sepertinya ini kali pertama gue merasa bersyukur naik ojek yang melanggar peraturan lalu lintas (maaf ya Pak Polisi.. :( ) berkat begitu, kami nggak harus lewat puteran yang mayan jauh dan parahnya, macet.

08.03 - sampai di gerbang UI Salemba, dekat Masjid ARH. Langsung membayar dan ngibrit ke gedung FKG. Dalam hati, gue berdoa semoga dosennya ngaret, atau belum masuk. Setelah mengambil jalur tersingkat, sampailah gue di depan lab. konservasi.

08.05 - "Lah, cepetan pake jaslab! kelompok B udah masuk! Udah ada dosennya" kata semua temen-temen di depan lab, apesnya gue kelompok B. "Gak apa-apa, kayaknya belum mulai, tadi Nidia masih disuruh keluar" Nidia itu penganggung jawab kelompok B btw. Ketika menengok ke dalam, gue melihat ada satu kursi kosong deket pintu, di seberang kursi gue. Agak mengendap-ngendap sambil menyembunyikan tas di sisi yang kira-kira nggak keliatan dosen, gue pun berjalan dan kemudian duduk di kursi itu. Gue meninggalkan tas gue di kursi itu dan pergi tanpa bawa apa-apa ke seberang, kursi gue sebenernya, biar nggak ketauan baru dateng, kan gak bawa apa-apa :3 setelah gue menarik nafas dan menenangkan diri setelah spot jantung super, Nidia datang dan duduk di kursi kosong tadi.

11.35 - selesai mengikuti perkuliahan hari ini :)

So, mungkin ini pengalaman telat yang nggak menarik bagi kebanyakan orang. Namun, dari sini ketika gue melihat kebelakang, ini adalah salah satu kejadian luar biasa dan sarat dengan pelajaran. Bayangkan, ketika salah satu kejadian yang bahkan sepele dari runtutan yang gue jabarkan tidak terjadi, mungkin gue akan terlambat dan kehilangan satu hari kuliah yang berharga. Gimana kalau gue nyempetin mandi? Mungkin gue ketinggalan kereta. Begitu juga ketika nggak ada mbak-mbak baik yang mau pegangin gue di kereta. Memang tidak ada kebaikan yang sia-sia. Special thanks for you, mbak :) Kemudian, meskipun memang secara umum pelanggaran lalu lintas adalah hal yang negatif, ketika hal itu nggak dilakukan sama si tukang ojek, gue akan sampai beberapa menit lebih lama dan Nidia mungkin udah kembali ke kursinya sehingga gue nggak bisa menyelinap masuk. Tapi yang lebih penting dari itu semua, gue nggak putus asa untuk mencoba datang tepat waktu kesana. Gue masih punya tekad gimana caranya sampe jam 8. Kali ini gue membuktikan sesuatu yang selama ini hanya didengar sebagai kutipan yang indah:

"Alam semesta akan berkonspirasi untuk mewujudkan sebuah niat"
-The Secret, book by Rhonda Byrne-
 find your desire,
kirana

Comments

Popular posts from this blog

Kangen Yogyakarta

Rumah Kita (lagi)

Kompas Raja